Dosen TSE Terapkan PLTMH dan PLTS di Dusun Batu Saeng

Sabtu, 02 Juli 2022, melalui Program Dana Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Madi, S.T., M.T., seorang dosen muda Prodi Teknik Sistem Energi ITERA selesai menerapkan teknologi energi hybrid dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk melistriki 20 rumah warga di Dusun Batu Saeng, Tanggamus, Lampung.
Ide yang digagas oleh Bapak Madi berawal dari survei yang telah dilakukannya terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di lokasi yang sudah tua dan hampir terbakar, serta rumah pembangkit yang hanya terbuat dari kayu dan hampir roboh. Sehingga, Madi mengajak rekan-rekan dosennya yaitu, Putty Yunesti S.T., M.Eng, dan Mugi Praseptiawan S.T., M.Kom., untuk menerapkan turbin mikrohidro kapasitas 10.000 watt, rumah pembangkit yang beratap 9 modul panel surya kapasitas 1080 wp untuk melistriki 20 rumah warga di Dusun Batu Saeng, Lampung. Selain dosen, Bapak Madi juga mengajak para mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat supaya mereka bisa belajar dan mempunyai motivasi dalam membangun masyarakat khsusnya dibidang energi terbarukan, mahasiswa tersebut adalah Alfajar Puja Kusuma dan Risfihan Rafi
Tim Dosen, Mahasiswa, dan Masyarakat telah bersama-sama saling bergotong royong untuk menerapkan Teknologi Energi Hybrid. Proses Pembuatan dan Pemasangan Turbin Mikrohidro telah dilakukan sebulan yang lalu, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan rumah pembangkit yang atapnya dipasang Sembilan buah modul panel surya sistem offgrid. Produksi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTMH sebesar 10 kW perharinya dan PLTS 5,4 kW perharinya. Sehingga, total energi yang dihasilkan sebesar kurang lebih 15 kW untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari bagi 20 rumah warga Dusun Batu Saeng, Lampung. Selama proses penerapan teknologi energi hybrid menghabiskan waktu sekitar lebih dari dua bulan. Selain penerapan juga ada penjelasan dan edukasi terkait panel surya sebagai teknologi pemanen energi matahari oleh Bu Putty Yunesti S.T., M.Eng., selaku anggota tim dari Teknik Sistem Energi ITERA.
“Saat teknologi energi hybrid itu selesai dan membuat lampu menyala, saya merasa sangat senang begitupun dengan masyarakat setempat, rekan-rekan dosen dan mahasiswa yang ikut serta, walaupun medan perjalanan yang sangat sulit namun itu tantangan buat kami sebagai enginer dalam mengabdi kepada masyarakat,” Ujar Bapak Madi selaku Ketua Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat. Perjalanan menuju lokasi memang tidaklah mudah karena memicu adrenalin. Jalan menuju lokasi hanya setapak, bertanah liat bercampur batu-batu, samping kanan dan kiri dikelilingi pohon-pohon besar yang lebat dan curam seperti jurang, serta hanya bisa dilalui oleh motor gunung. Suasananya terlihat masih sangat sejuk dan asri membuat kami merasa sangat senang mengabdi di lokasi tersebut dengan memanfaatkan potensi alam yang ada yaitu air dan matahari sebagai sumber energi listrik.
Selesainya penerapan teknologi energi hybrid, kami pun berfoto bersama sebagai dokumentasi bahwa kami telah memberikan bukti nyata dalam menerangi desa. Setelah itu, kami makan bersama dan beranjak pulang.”Kami sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen dan mahasiswa ITERA yang telah membantu kami dalam menerapkan PLTMH dan PLTS dengan wajah yang lebih baru dan sangat bermanfaat untuk kami sebagai masyarakat,” Ujar Muhanan Ketua Kelompok Masyarakat Mikrohidro, Warga Dusun Batu Saeng, Lampung.